Pencurian sumber daya laut merupakan masalah serius yang memiliki dampak negatif yang sangat besar terhadap ekosistem laut. Kegiatan ini tidak hanya merugikan manusia, tetapi juga mengancam keberlangsungan hidup berbagai makhluk hidup di dalamnya.
Menurut Dr. Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, “Pencurian sumber daya laut adalah tindakan kriminal yang merugikan tidak hanya negara, tetapi juga lingkungan hidup. Kita harus bersatu untuk melawan praktik-praktik yang merusak ekosistem laut.”
Dampak negatif dari pencurian sumber daya laut sangat beragam. Salah satunya adalah penangkapan ikan secara berlebihan yang dapat menyebabkan penurunan populasi ikan dan gangguan pada rantai makanan di laut. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem laut yang pada akhirnya akan berdampak buruk pada kelangsungan hidup spesies lainnya.
Selain itu, pencurian sumber daya laut juga dapat merusak terumbu karang dan habitat-habitat lainnya yang penting bagi keberagaman hayati di laut. Dr. Rizaldi Boer, seorang ahli kelautan, menyatakan bahwa “Pencurian sumber daya laut tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga mengancam keberlangsungan hidup berbagai spesies yang bergantung pada ekosistem tersebut.”
Tindakan pencurian sumber daya laut juga dapat memicu konflik antara negara-negara yang berbagi perairan laut. Hal ini tentu akan memperburuk hubungan antar negara dan menimbulkan ketidakstabilan di kawasan tersebut.
Untuk itu, diperlukan kerjasama antar negara dan penegakan hukum yang lebih ketat dalam mengatasi pencurian sumber daya laut. Kita semua sebagai masyarakat juga harus sadar akan pentingnya menjaga ekosistem laut agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. Emil Salim, “Laut bukan hanya milik kita, tetapi juga milik anak cucu kita. Kita memiliki tanggung jawab untuk melestarikan sumber daya laut demi keberlangsungan hidup mereka.”